Akibat Travel Lalai, Lebih dari 77 Ribu Jemaah Pakistan Gagal Berhaji Tahun Ini
Lebih dari 77.000 jemaah haji khusus Pakistan gagal melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji 2025 setelah operator tur travel haji umrah swasta gagal memenuhi tenggat pemesanan paket layanan haji yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
Dilansir dari laman theislamicinformation, Krisis ini bermula dari serangkaian kesalahan administratif, ketidaksepakatan kebijakan, dan keterlambatan logistik. Meskipun ada perjanjian bilateral yang jelas ditandatangani pada bulan Desember 2024 antara Pakistan dan Arab Saudi, yang mewajibkan untuk menyelesaikan semua pemesanan paket layanan haji paling lambat tanggal 14 Februari 2025, sebagian besar operator travel swasta melewatkan tenggat waktu tersebut.
Akibatnya, kuota haji khusus yang dikelola perusahaan swasta Pakistan dipotong drastis, sehingga hanya tersisa 12.500 jemaah yang diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ibadah haji di bawah skema swasta.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif sejak itu telah meluncurkan penyelidikan resmi atas kegagalan tersebut, di tengah meningkatnya seruan untuk akuntabilitas. Kantor Perdana Menteri menggambarkan situasi tersebut sebagai "sangat disesalkan," terutama bagi ribuan jamaah yang telah mempersiapkan diri untuk perjalanan suci tersebut.
Penyelenggara haji dan orang dalam industri telah menunjuk delapan faktor utama yang berkontribusi terhadap bencana tersebut:
- Keterlambatan pemesanan Alokasi Tenda dan Lahan di Mekkah
- Batas Waktu Pemesanan Awal di Arab Saudi
- Kebingungan atas Persyaratan Pendaftaran Ulang
- Peluncuran Kebijakan yang Tidak Sesuai Antar Kementerian
- Pembatasan Mata Uang Asing
- Pemadaman Sistem Teknis
- Ketidaklayakan Beberapa Warga Negara Pakistan di Luar Negeri
- Persyaratan Valuta Asing di Muka sebesar 38%
Operator dilaporkan menunggu pembayaran dari jamaah meskipun Bank Negara Pakistan telah mengizinkan transfer valuta asing sejak Januari. Penundaan tersebut terbukti merugikan, yang secara efektif menyebabkan hilangnya jatah slot haji mereka ketika pemesanan tidak diselesaikan tepat waktu.
Upaya menit terakhir oleh Menteri Agama Sardar Muhammad Yousaf untuk mendapatkan perpanjangan dari otoritas Saudi pun tidak berhasil. Dengan semakin dekatnya waktu penyelesaian, penyelenggara haji kini mendesak pemerintah untuk mengintensifkan keterlibatan diplomatik dengan pejabat Saudi guna menegosiasikan kesempatan kedua. Namun, kepercayaan telah terkikis, dan Arab Saudi telah mulai menyelesaikan persiapan logistik untuk haji.
Insiden ini menandai pertama kalinya dalam sejarah Pakistan bahwa sejumlah besar jamaah haji swasta gagar untuk melaksanakan ibadah haji, yang memicu kesedihan bagi calon jamaah haji dan badai politik di dalam negeri.
Sumber : https://himpuh.or.id/