PT. QIFAYA TOUR & TRAVELSelamat menjalankan hari raya Idul fitri 1 Syawal 1446 H - Idul fitri adalah momentum untuk kembali kepada islam yang sempurna

InshaAllah Dikabulkan! Ini 5 Tempat Mustajabnya Doa di Masjidil Haram

Kategori : Berita, Umrah, Ditulis pada : 19 Maret 2025, 08:27:40

20231129141335011.jpg

Masjidil Haram di Makkah adalah tempat yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Masjid yang menjadi pusat ibadah umat Islam ini tidak hanya memiliki keutamaan karena letaknya yang dekat dengan Ka'bah, tetapi juga karena di sana terdapat banyak tempat yang dipercaya sebagai lokasi mustajab doa, yaitu tempat di mana doa-doa seorang hamba sangat mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Berikut ini adalah beberapa tempat mustajab doa di Masjidil Haram yang bisa menjadi panduan bagi jamaah yang berdoa di sana.

Pertama; Multazam. Yakni, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Multazam merupakan tempat paling utama. Merengeklah di sana kepada Allah Swt. Jika memungkinkan, pegang pintu Ka'bah, cucurkanlah air mata sambil memohon apapun yang kita inginkan, baik kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi. Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.” (HR. Ahmad)

Kedua, Rukun Ka'bah. Rukun adalah sandi atau tiang, yakni 4 sudut Ka’bah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Rukun Aswad dikenal dengan Hajar Aswad merupakan posisi “batu hitam” yang menurut sebagian riwayat adalah batu dari yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari Allah untuk meninggikan pondasi Ka’bah, Hajar Aswad dijadikan salah satu pondasi. Hajar Aswad adalah posisi permulaan bagi jamaah haji/umroh untuk melakukan tawaf. Karena keistimewaannya, berdoa di hajar aswad sangat mustajab. Disunnahkan juga untuk mencium batu hitam tersebut.

Ketiga, Hijir Ismail. Hijir dipagari oleh tembok rendah yang disebut juga dengan al-Hatim berbentuk setengah lingkaran dan terletak di sebelah utara Ka’bah. Hijir Ismail dibangun Nabi Ibrahim sebagai tempat berteduh sewaktu membangun Ka’bah. Rasulullah saw bersabda, “Dari Aisyah ra berkata: Aku ingin sekali masuk kedalam ka’bah untuk shalat di dalamnya.” Maka Rasulullah Saw menarik tanganku masuk ke Hijir Ismail seraya berkata “Apabila engkau mau masuk ke dalam ka’bah, maka sesungguhnya hijir ini sebagian dari Ka’bah. Karena kaummu ketika membina Ka’bah kembali menguranginya hingga Hijir itu berada di luar Ka’bah.” (Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Tirmizi).

Keempat, Safa dan Marwah. Safa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di antara Ka'bah dan Masjidil Haram. Kedua tempat ini menjadi lokasi untuk melakukan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah, yaitu Sa'i. Saat melakukan Sa'i antara Safa dan Marwah, banyak umat Islam yang berdoa, memohon kepada Allah dengan hati yang penuh harapan. Meskipun Sa'i bukanlah doa tertentu, banyak doa yang dikabulkan ketika dilakukan dengan penuh pengharapan dan ketulusan di antara kedua bukit ini.

Kelima, di belakang Maqam Ibrahim. Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan thawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunatkan salat di belakang maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka'bah, tidak jauh dari Multazam.

Secara harafiah maqam berarti tempat berdiri yang bermakna kedudukan. Riwayat-riwayat menyatakan maqam Ibrahim awalnya adalah batu yang digunakan oleh Nabi Ibrahim as untuk berdiri ketika kembali membangun Ka'bah. Di batu itu tampak jelas bekas pijakan kaki yang dipercaya sebagai jejak kaki Nabi Ibrahim as. Keistimewaan maqam ini di sebutkan Allah dalam QS Al Baqarah: 125:

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah), tempat berkumpul bagi manusia, dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: ‘Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’, dan yang sujud’.”

Kemudian dalam kitab Qadhaya al Mar’ah fi al Hajj wa al Umrah, karangan Dr. ‘Ablah Muhammad al Kahlawi menuliskan bahwa “di antara keutamaan Maqam Ibrahim ialah dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan disana”.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id